My Y!

Tuesday 29 January 2008

In Memoriam, H.M. Soeharto













Akan datang hari Mulut dikunci
Kata tak ada lagi

Akan tiba masa Tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba...

Rabbana Tangan kami
Kaki kami Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Sempurna

Mohon karunia Kepada kami
HambaMu Yang hina

Ketika Tangan dan Kaki Berkata
by Chrisye
Poet by Taufik Ismail

P.S.: Semoga diterima segala amalannya di sisiNya dan diampuni segala dosanya. Amien.

Udah saatnya kita memaafkan beliau (walo itu ga berarti menghentikan penyidikan kasusnya Bo!). Toh memaafkan tidak menurunkan derajat kita kan?
He is a good leader, despite all of his lackness. Banyak orang juga yang masih mengharap beliau jadi presiden, it's only a dream though. Ga sedikit pula rakyat yang ngerasa kehilangan, mereka pada nunggu di sepanjang jalan rute RSPP-Cendana-Halim_Adisumarmo-Astana. Menurut saya itu juga karena mereka ngerasa kehilangan sosok pemimpin konkrit (walo mungkin mereka cuma penasaran aja kali yee... Saya cuma pengen hiperbolis ajah). Aniwei, I'm happy to see the funeral from TV (lhoh...) 'cause it's a military ceremony called "Apel Persada."

Monday 21 January 2008

In Memoriam

Today, I remember one memory about you.

During the days of high school when I have to listen to your sentences, watch every line in your face and translating your expression. I like the way you smile, and laugh with us. I like it when your eyes making a single line or shut while you laugh. I still remember your tone in laughing, short but meaningful. I used to watch your back when you walk. You seemed so certain in each step you make. I remember you said to finish your business up first then you could joining other people conversation. That is how other people think that you are arrogant. I like it how you played and moved your fingers while you speaking. You used to see people in their eyes, losing their minds from what they think before.

Right now, I miss the story you used to tell us. It is a story of your experience. Same old story, though, but you make it important. Experiences are the best teacher. Practice makes perfect, you used to say. Through your existence, you have made us believe we could beat everything up. You know very well how to lift our spirit.

To me, you are the best teacher. Not only for what you have said, but also for what you’ve done. You dream of a new generation, which is critical, smart and creative. You always teach us how to see the other side of a box. You tell us to have imagination, dream and hope. You ask us to watch everything that passing through our lives, to stand up straight, and walking with pride, make sure everything is fine. I couldn’t repay you more, except thank you and spread your knowledge. Hope that all your charity is accepted and have the best place there. It’s a good bye, Sir...

Friday 18 January 2008

Trial and error

Coba yah, bisa masup ga tuh dari email..... Ternyata bisa.... hwekekeke....

--
Regards,

Jatu-MareSc_UNdiP

Wednesday 9 January 2008

The Photograph

Sita (25 tahun), penyanyi di sebuah karaoke bar, baru saja pindah ke sebuah kamar di loteng sempit. Kamar itu terletak di sebuah rumah yang merangkap sebagai studio foto milik Johan (50 tahun), seorang juru foto keliling keturunan Tionghoa.

Sita juga kerja sambilan sebagai pekerja seks untuk membayar hutangnya kepada Suroso, germo yang membawa Sita ke kota. Ia juga ingin mengumpulkan cukup uang untuk dapat membawa anaknya, Yani, ke kota.

Suatu kali, ia diperkosa dan dipukuli oleh sekumpulan pelanggan yang mabuk. Johan menyelamatkan Sita. Sita memutuskan untuk tidak akan kembali bekerja di bar dan memohon untuk menjadi pembantu Johan karena ia tidak sanggup membayar sewa kamar.

Sita kemudian mengetahui bahwa Johan hanya akan hidup beberapa bulan lagi. Ia membantu Johan memenuhi tiga keinginan terakhirnya, yang diwakili oleh keberadaan tiga potret. Salah satu keinginan yang terpenting adalah pencariannya untuk mendapatkan juru foto pengganti dirinya.

Namun pada suatu hari, Johan murka karena Sita menemukan rahasia masa lalunya dan membuka cerita dibalik ketiga foto tersebut. Setelah Johan murka, akankah dia berhasil mendapatkan sang pengganti? Dan akankah kemarahan Johan membuat Sita terperangkap lagi dalam jeratan Suroso?


P.S.: Maap, nyadur ajah dari web-nya Cineplex 21, males nulis.. Rekomendet, 3,5 out of 5 stars