My Y!

Thursday, 3 April 2008

Pengen punya rumah.....

Ingatan saya melayang balik ke bertahun-tahun yang lampau (cieee....) pas sering diajak dolan jalan-jalan ma Bapak. Kala itu, pas lebaran, pernah maen ke Jogja, saya lupa di kawasan mana, ke rumah salah seorang sodaranya Bapak, kalo saya mungkin harus memanggilnya Eyang. Rumah itu ga gedhe-gedhe amat. Tapi cozy dan adem, khas berbau pandan (?). Waktu itu saya masih kecil dan ga begitu perhatian. Dengan berbagai kue sederhana khas Jawa, saya juga disuguh es sirup cocopandan yang segar di kala panas. Kalo diinget sekarang, rumah itu berarsitektur jengki. Eh, apaan tuh?

Well, itu salah satu model rumah yang berkembang di Indonesia antara tahun 70-an or 80-an. Model rumah yang biasanya terdapat jajaran jendela panjang, dengan angin-angin yang didominasi bentuk garis-garis, kotak ato bulat-bulat yang berjajar, ada kelebihan tembok yang sengaja dibuat miring ato lurus, kadang depan ada teras mungil ato beranda, terdapat kursi anyaman rotan dengan sandaran tinggi satu set dengan meja, atap pelana yang bikin ada bagian dinding rumah jadi keliatan lebar. Rata-rata lantainya diubin (jaman itu ga populer pake keramik kalee) dan tembok di cat dengan warna kalem seperti putih dan gradasinya ato warna-warna muda.

Pas kita masuk, di dalam jadi terasa sejuk dan luas karena dindingnya biasanya tinggi. Nah, satu lagi yang khas, pintunya biasanya dari kayu krepyak model kek gebyok, ato kayu jati dicat coklat. Jendela model bukaan kaca dan kusen dari kayu ato alumunium, lebar ato rendah. Segalanya didominasi garis ato bulat. Kalo jaman dulu ato sekarang sering liat filemnya DonoKasinoIndro yang jaman dulu, rata-rata setting rumah ato kostnya masih pake rumah jengki ini.


Katanya (karena saya bukan orang arsitek dan ga ngarti sejarah arsitek), aristektur rumah jengki adalah sebuah usaha untuk meninggalkan arsitektur kolonial menjadi lebih modern, biasanya menerapkan beberapa gaya dan meninggalkan kesimetrisan ato stereotip pintu, jendela dan elemen-elemen rumah lainnya. Mungkin semacam "pemberontakan" arsitek dari gaya yang banyak terdapat di jaman itu dan pengen bikin khasnya gaya Indonesia. Who knows?
Ingatan saya yang kuat tentang suasana rumah model jengki itulah yang bikin saya pengen punya rumah seperti itu juga suatu saat nanti. Rumah yang bikin betah, dengan segala perabotnya yang minimalis dan praktis, dan ga ribet diurus. Tapi kapan ya?

P.S.: tu foto dari http://arch_nov.blogs.friendster.com/ lhoh, maap, foto saya ilang, huehehehe...

No comments: